Berbicara tentang gaya gerak listrik belakang motor sinkron magnet permanen

1. Bagaimana gaya gerak listrik balik dihasilkan?

Gaya gerak listrik balik disebut juga gaya gerak listrik terinduksi. Prinsip: konduktor memotong garis gaya magnet.

Rotor motor sinkron magnet permanen adalah magnet permanen, dan statornya dililitkan dengan kumparan. Ketika rotor berputar, medan magnet yang dihasilkan oleh magnet permanen dipotong oleh kumparan pada stator, sehingga menimbulkan gaya gerak listrik balik pada kumparan (berlawanan arah dengan tegangan terminal U).

2. Hubungan antara gaya gerak listrik balik dan tegangan terminal

Hubungan antara gaya gerak listrik balik dan tegangan terminal

3. Arti fisis gaya gerak listrik balik

Kembali EMF: menghasilkan energi yang berguna dan berkorelasi terbalik dengan kehilangan panas (mencerminkan kemampuan konversi peralatan listrik).

https://www.xdmotor.tech

4. Besarnya gaya gerak listrik balik

https://www.xdmotor.tech/

Meringkaskan:

(1) EMF belakang sama dengan laju perubahan fluks magnet. Semakin tinggi kecepatannya, semakin besar pula laju perubahannya dan semakin besar EMF baliknya.

(2) Fluks itu sendiri sama dengan jumlah lilitan dikalikan fluks tiap lilitan. Oleh karena itu, semakin tinggi jumlah lilitan maka fluksnya semakin besar dan EMF baliknya semakin besar.

(3) Jumlah lilitan berkaitan dengan skema belitan, sambungan bintang-delta, jumlah lilitan per slot, jumlah fasa, jumlah gigi, jumlah cabang sejajar, dan skema pitch penuh atau pitch pendek;

(4) Fluks putaran tunggal sama dengan gaya gerak magnet dibagi dengan hambatan magnet. Oleh karena itu, semakin besar gaya gerak magnet, semakin kecil hambatan magnet searah fluks dan semakin besar gaya gerak listrik balik.

(5) Resistansi magnetik berhubungan dengan celah udara dan koordinasi celah kutub. Semakin besar celah udara, semakin besar hambatan magnetnya dan semakin kecil gaya gerak listrik baliknya. Koordinasi pole-slot relatif kompleks dan memerlukan analisis khusus;

(6) Gaya gerak magnet berhubungan dengan sisa kemagnetan magnet dan luas efektif magnet. Semakin besar sisa magnet, semakin tinggi pula gaya gerak listrik baliknya. Area efektif berkaitan dengan arah magnetisasi, ukuran dan penempatan magnet, yang memerlukan analisis khusus;

(7) Remanensi juga berhubungan dengan suhu. Semakin tinggi suhu, semakin kecil EMF baliknya.

Singkatnya, faktor-faktor yang mempengaruhi EMF balik meliputi kecepatan putaran, jumlah putaran per slot, jumlah fasa, jumlah cabang paralel, pitch penuh dan pitch pendek, rangkaian magnet motor, panjang celah udara, pencocokan kutub-slot, remanensi baja magnetik, penempatan dan ukuran baja magnetik, arah magnetisasi baja magnetik, dan suhu.


Waktu posting: 18 Sep-2024